Urgensitas Pendidikan di Era Modernisasi

aryo sudaryono
Setiap individu pasti memiliki orientasi dalam hidup, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Seluruh kalangan berlomba-lomba dalam segala bidang, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup. Untuk mewujudkannya tentu tidak hanya
dibutuhkan yang namanya kecerdasa mental dan intelektual saja, namun kecerdasan spiritual ikut berperan dalam mencapai kesejahteraan tersebut.

Pada zaman modern seperti sekarang, persaingan hidup menjadi sangat ketat. Status pendidikan menjadi acuan dalam sebuah persaingan hidup. Dan bisa dikatakan seseorang yang tidak memiliki setatus pendidikan yang memadai akan termarginalkan dan bahkan hanya dipandang sebelah mata.

Nabi Muhammad saw. Pernah bersabda: “Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia, maka carilah ilmu pengetahuan, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat, maka carilah ilmu pengetahuan, demikian pula barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat, maka carilah ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan umum ataupun ilmu agama”. (HR. Al-bukhari dan Muslim).

Betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kelangsungan hidup manusia. Karena dengan ilmu pengetahuan, seseorang akan memiliki panduan dan kontrol serta strategi dalam memperoleh keadilan dan kesejahteraan yang akan bermanfaat bagi dirinya terlebih kepada orang lain.

Sederhananya adalah ilmu tidak hanya sebatas pengetahuan belaka, namun ilmu lebih mengacu pada implementasi atau pengamalan dalam berproses. Dimana ilmu akan memberi efek positif ketika ilmu direalisasikan dan digunakan sebagaimana mestinya . Namun jika sebaliknya maka akan berujung petaka.

Berdasarkan interpretasi hadits tersebut, jika kita menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat, maka harus dengan ilmu pengetahuan, baik umum maupun agama. Itu artinya perlu ada keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, kecerdasan spiritual dalam pendidikan semakin termarginalkan karena tidak adanya penyeimbangan antara ke-2 nya. Itulah sebabnya mengapa banyak orang cerdas namun menyimpang dalam mengimplementasikan kecerdasannya. Pintar untuk memintari orang lain. sehingga banyak orang terdidik namun berprilaku tak terdidik. Hal ini karena tidak adanya check and balance antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Dalam pendidikan kecerdasan spiritual berperan sebagai kontrol dari kecerdasan intelektual. Tanpa adanya kecerdasan spiritual  seseorang akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan, sehingga berdampak pada prilaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada.

Faktor internal dan external
Dalam hal ilmu pengetahuan, faktor internal keluarga memiliki peranan penting bagi kelangsungan sebuah pendidikan, terlebih dalam penanaman nilai-nilai spiritualisme. Ketika keluarga mampu mengendalikan dengan baik dan benar, sekalipun kurang secara finansial, namun memiliki paradigma yang maju, tentu akan mendapat kesejahteraan dan status sosial yang layak dimasyarakat. Namun sebaliknya, jika faktor internal keluarga tidak mampu memberi peranan penting bagi kelangsungan sebuah pendidikan maka akan terjadilah degradasi generasi.

Keluarga wajib memberikan lingkungan yang kondusif bagi kelangsungan pendidikan. Kebanyakan orang tua sekarang banyak yang kurang memperhatikan pendidikan anak dan cenderung membiarkan anak-anaknya terjerumus dalam pergaulan yang salah. Ini yang menyebabkan terbentuknya karakter yang bermental budak.

Faktor external lingkungan merupakan faktor ke-2 yang paling besar pengaruhnya bagi kelangsungan pendidikan para anak didik. Lingkungan yang baik akan menimbulkan anak didik yang baik pula, sedangkan lingkungan yang kurang baik justru akan menjadikan anak didik menjadi kurang peka terhadap masa depannya, karena terbuai dengan kesenangan semu yang timbul dari cara bergaul yang salah.

Permasalahan
Sangat disayangkan pendidikan sesuai dengan urgensitasnya dalam era modernisasi belum tersentuh oleh sebagian kalangan masyarakat, khususnya kalangan inferior. Hanya karena faktor biaya pendidikan. Bagi kalangan yang mampu secara financial, bukan sebuah masalah. Namun, bagi kalangan bawah, hal itu menjadi penyebab utama. Ditambah lagi tidak adanya kemauan kuat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan sehingga pasrah dengan keadaan.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Seharusnya negara mampu mengadvokasi generasi muda untuk dijadikan sebagai generasi emas di masa mendatang. Tentu bukan hanya tanggung jawab negara, namun merupakan tanggung jawab bersama sebagai masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Selain itu, karena kurangnya  pengetahuan akan pentingnya pendidikan menyababkan sikap cenderung puas dengan keadaan yang pas-pasan. Banyak generasi emas berprestasi yang seharusnya mereka ikut berperan dalam mensejahterakan kehidupan bangsa justru merasa puas dengan keadaan yang memprihatinkan. Cara berfikir dangkal seperti inilah yang menyebabkan ketidak sejahteraan dalam masyarakat. Bahkan menumbuhkan akar-akar kemiskinan.

Perubahan ada pada masing-masing individu. Bukan terletak pada orang lain. Dalam sebuah usaha menuju perubahan yang lebih baik, tentu diperlukan tekad dan keuletan dalam menjalani masa-masa transisi. Karena tidak ada satu hal pun yang bisa  diperoleh kecuali diawali dengan kesusahan dan kesungguhan di dalamnya. Jika setiap individu mampu merubah paradigma mental budak menjadi mental pejuang maka tidak ada lagi alasan untuk tidak sejahtera di dalam masyarakat.

Dengan demikian telah jelas akan pentingnya sebuah pendidikan bagi kelangsungan hidup di era globalisasi dan modernisasi saat ini. Selayaknya sebagai individu yang menyadari hal tersebut harus ada langkah nyata untuk menuju kemandirian personal dalam berpendidikan. Dengan mengedepankan pendidikan sebagai trik awal menuju perubahan serta menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual maka akan terwujutlah masyarakat cerdas dan sejahtera.

*) Oeh: Slamet Sudaryono
Peneliti dan Penulis di Lembaga Studi Agama dan Nasionalisme (LeSAN) IAIN Walisongo
Tag : Pendidikan
0 Komentar untuk "Urgensitas Pendidikan di Era Modernisasi"

Back To Top